Bagi sebagian orang terutama peserta didik matematika merupakan pelajaran
yang sulit dipahami dan penyelesaiannya sulit diselesaikan, ditambah lagi guru
yang mengajarkan memiliki sifat tempramental sehingga mereka menjadikan matematika
sebagai pelajaran yang membosankan bahkan membenci dan malas untuk
mempelajarinya. Menurut Iwan Pranoto munculnya anggapan siswa bahwa pelajaran
matematika sulit karena disebabkan pada pengajaran yang lebih menekankan pada
hafalan dan kecepatan berhitung, padahal matematika tak hanya menekankan pada
hafalan dan kecepatan berhitung saja.
Sebenarnya kesulitan memahami matematika bukan disebabkan oleh sulitnya
materi pelajaran namun karena cara pengajaran yang kurang disesuaikan dengan
karakter belajar anak. Agar siswa lebih mudah memahami matematika tentu harus di
sesuaikan dengan suasana yang lebih hidup, belajar dengan suasana yang lebih
hidup menjadikan siswa lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran dan yang
terpenting adalah mampu mengurangi tingkat kejenuhan siswa dan dengan
membiarkan siswa mengembangkan kreativitas mereka masing-masing maka secara
tidak langsung siswa menjadi lebih bersemangat dalam belajar dan memahami
matematika. Untuk menciptakan suasana yang lebih hidup dapat dilakukan dengan
beberapa modifikasi dari metode ataupun model-model pembelajaran yang sudah ada
sebelumnya.
Dalam mengajarkan matematika, sebaiknya guru tidak menggunakan metode yang
membuat siswa menjadi jenuh, gunakan lah metode belajar yang bervariasi dimana
metode tersebut membuat siswa lebih aktif dalam pembelajaran, dan menjadikan
suasana belajar lebih menyenangkan. Ketika banyak siswa yang takut terhadap
pelajaran matematika atau terlihat bosan maka seorang guru perlu melakukan sesuatu
yang dapat membuat menjadikan pelajaran matematika itu menarik.
Belajar matematika harus dilakukan dengan cara yang menyenangkan agar
anak-anak bisa lebih mudah memahami tanpa merasa kesulitan dan terpaksa.
Langkah yang harus dilakukan adalah bagaimana siswa nyaman dalam pembelajaran,
berikut adalah cara asyik belajar matematika
1. Belajar di Alam Terbuka
Tidak selamanya pelajaran matematika dilakukan di dalam
ruangan kelas, ada kalanya anak-anak harus di ajak keluar ruangan untuk belajar
dengan cara yang lebih seru, salah satunya adalah menggunakan alam sekitar.
Anak-anak bisa diajarkan cara berhitung dengan menggunakan objek yang ada
disekitar sekolah misalnya daun-daun atau bunga, mereka bisa diajarkan operasi
hitung pengurangan ataupun penjumlahan, mereka juga bisa melakukan transaksi
pembelian dikantin. Hal-hal semacam ini lebih mendekatkan anak-anak pada
penerapan matematika yang secara tidak langsunh juga meningkatkan kemampuan
matematisnya.
2. Menggunakan permainan
Permainan yang bisa dilakukan adalah permainan yang
menyenangkan dan melibatkan seluruh anggota tubuh serta memacu anak untuk lebih
tanggap dalam menyelesaikan persoalan yang berhubungan dengan matematika tanpa
menimbulkan rasa jenuh. Permainan bisa dilakukan dengan permainan langsung
misal berhitung dengan jari dan permainan yang dilakukan dengan alat peraga
atau aplikasi yang terdapat pada komputer atau ponsel.
3. Mempelajari trik-trik matematika
Trik dalam matematika bisa berupa bagaimana menghitung
dengan cepat, mencari nilai tertentu tanpa rumus, hingga menggunakan jembatan
keledai untuk menghafalkan rumus-rumus yang panjang dan membingungkan.
Dengan sistem pembelajaran yang telah dimodifikasi dengan cara yang lebih
menyenangkan selain dapat mengurangi tingkat kejenuhan siswa dalam belajar
dan memahami matematika juga dapat
menjadikan anak lebih bertanggung jawab, bertoleransi serta mampu
bersosialisasi dengan baik,siswa pun tidak hanya sekedar menghafal yang suatu
saat akan terlupakan tetapi menjadi lebih paham akan sebuah persoalan yang ada
di dalam matematika, menjadikan matematika lebih dekat dengan kehidupan nya
sehari-hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar