Kamis, 04 Januari 2018

Matematika itu Hantu? Maksudnya?



Seorang ahli matematika seolah bisa masuk ke alam matematika, asyik bermain di sana, tetapi ketika kembali ke alam fisis dan menceritakannya kepada orang lain, tidak ada yang memahaminya. Ada pendapat bahwa orang yang bisa menguasai matematika seperti orang yang bisa melihat hantu. Walau menurutnya ‘hantu’ matematika itu cantik, orang tidak percaya, bahkan banyak yang bertanya: “apa gunanya mempelajari matematika itu?”


Namun, berbeda dengan hantu yang menghuni rumah angker, matematika berkembang sebagai ‘ilmu’ atau sistem pengetahuan, khususnya sejak era Yunani Kuno. Berawal dari geometri dan aritmetika, cabang-cabang matematika lainnya, seperti aljabar, kalkulus, dan statistika pun lahir.
Seperti halnya fisika dan kimia, matematika juga merupakan himpunan pengetahuan dan temuan manusia, yang diperoleh dengan metode yang solid, disepakati oleh para pakar dalam bidangnya masing-masing, dan telah banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Tetapi, berbeda dengan fisika, kimia, dan ilmu lainnya yang berbasis alam (empiris), materi yang dipelajari dalam matematika tidak terindera (oleh panca indera kita). Matematikawan bercengkerama dengan ide (gagasan) atau konsep di alam pikiran, yang dibahas, dikupas, dan didalami dari waktu ke waktu. Kegiatan bermatematika sarat dengan olah pikir atau bernalar. Matematikawan acap kali mencari pola atau struktur, sebelum akhirnya sampai pada suatu kesimpulan.
Kita mungkin tidak bisa melihat hantu di rumah angker, tapi bisa loh bersahabat dengan ‘hantu’ matematika. Kemampuan dan kepekaan matematika bisa diasah. Bukan dengan bertapa atau bersemedi di kuburan, tetapi dengan belajar dan berlatih. Semangat!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar